Corat Coret: Apa Kabar Setelah Lewat Satu Tahun?
Singkat kata, ruangan ini kembali saya singgahi— setelah membaca ulang beberapa rekapan cerita dan saya bersihkan sudut kanan kirinya, setelah antah berantah yang akhir-akhir ini rajin saya kejar, akhirnya saya memilih pulang. Bersiap menceritakan banyak hal, beberapa proses yang turut membentuk diri saya yang sekarang, meski tentu ada beberapa hal yang tidak berubah, seperti misalnya saya masih tetap tidak suka memikirkan hal rumit dan lebih menyukai hal-hal sederhana. Oleh sebab itu, mari kita mulai dengan hal-hal ringan terlebih dahulu.
Setelahnya, jika melihat, membaca, atau mendengar kisah-kisah merah jambu lainnya saya tidak punya tempat untuk menguraikan isi kepala saya lagi. Dari sana, saya memutuskan membuat karakter baru. Sa dan Na nama mereka. Iya, sangat singkat dan seiring berjalannya waktu, saya memberi mereka nama utuh, Aksa dan Anna.
Anna adalah pengagum Aksa sejak lama, ia teman, sekaligus fans nomor satu Aksa, yang sangat menyukai es krim, alergi bawang, selalu mengkhawatirkan banyak hal, juga memiliki banyak pertanyaan dan Aksa adalah satu-satunya orang yang memiliki jawaban paling menenangkan dari semua pertanyaan Anna, jawaban-jawaban ajaib. Aksa sendiri adalah sosok hebat, setidaknya begitu menurut Anna. Ia cerdas, tenang, penggila sepak bola, penyuka makanan manis, dengan sejuta kebaikan yang selalu berhasil membuat Anna salah paham. Anna yang tidak pernah mengungkapkan isi pikiran dan hatinya, serta Aksa yang sibuk dengan dunianya sendiri. Begitulah akhirnya saya menemukan mereka sebagai salah satu rumah untuk saya pulang.
Surprisingly, dini hari tadi saya baru menamatkan film pendek karya kawan-kawan KPJ (Keluarga Pelajar Jakarta) Mesir. Bulan Camelia. Bagi yang sudah menonton bisa kalian tebak, iya, sejak awal kemunculan tokoh Aksa alias Angkasa, dia langsung berhasil menyita perhatian saya, membuat saya bertahan duduk demi untuk menyaksikan akhir kisahnya. Menit demi menit sejak scene pertama Angkasa muncul meski tipis, tapi saya seolah melihat proyeksi Aksa yang sudah menemani saya selama satu tahun lewat ini. Kaget. Senang juga. Namun begitu, saya sadar meski nama mereka sama, mereka tetaplah dua karakter yang berbeda. Sebab saya tidak tahu bagaimana karakter Angkasa dibangun, latar belakang hidupnya, premis setiap keputusannya dan bagaimana Angkasa dihidupkan, tapi yang jelas akhir kisahnya berhasil membuat saya terenyuh sepersekian detik, lalu saya jadi terpikirkan bagaimana nantinya saya akan mengakhiri kisah Aksa dan Anna, apa mereka akan selalu hidup di benak saya begini-begini saja? Atau suatu saat nanti mereka akan selesai juga? Bahagia? Kecewa? Yang jelas berkat film itu saya jadi terpikirkan satu pesan untuk Aksa.
Teruntuk Aksa yang bukan Angkasa. Eh, Sa, Kukasih kamu rekomendasi film, Bulan Camelia judulnya, nama tokohnya persis seperti namamu. Begini, kalau selama ini kamu selalu punya jawaban atas semua pertanyaan hidup Anna, tolonglah kali ini kasih Anna jawaban atas perasaannya, kasihan dia bingung sendirian. Jangan ngajak makan es krim lalu duduk bahas kehidupan mulu, capek tukang es krimnya denger kalian bahas topik berat terus. Tonton ya, Sa, kali aja relate! Wkwk
Terakhir. Applause for Bulan Camelia team. Agak kemana-mana sih tulisan kali ini, tapi gak papa lah ya, itung-itung merayakan kepulangan saya kesini, hehe.
Sumber: tumblr
—salam hangat, sebelum menuju langit, dari yang tiba-tiba ingin jadi astronout. Wushh...
Komentar
Posting Komentar